Jumat, 14 Juni 2013

Kristal di Matamu

Kalau pilihan tidak boleh dipilih, bukannya kamu sebenarnya sudah memilih?

Hidup sekali, mati sekali, hidup lagi sekali.
Kamu lelah menanti pertolongan.
Bingung. Gelisah. Kesal.
Kamu sendirian.
Harapanmu sederhana, tapi mimpimu tertinggal di bumi.
Dulu, kamu bumi dalam tata surya,
sekarang, bumi dalam bima sakti.
Kamu semakin takut menyadari kamu bumi dalam semesta.
Bahkan, quasar pun tidak dapat melihatmu.

Kamu kecil, dan terpencil.
hanya kamu terus menunggu,
keajaiban, katanya.
Kamu bodoh dan terus dibodoh-bodohi.
Berhentilah.
Semuanya akan berakhir, kecuali akhir.

Larimu tidak bisa lagi cepat, tulangmu sudah remuk,
Hatimu tidak mungkin lagi lelah, sudah hilang.
Jangan lagi berdiri.
Sudahlah.
Jangan terus menangis.
Ah, kamu selalu saja lupa cara bersyukur.