Jumat, 04 Mei 2012

Smash the Line


         Pernah membaca novel atau menonton film “The Hunger Games” ? Sebuah karya fiksi yang menceritakan tentang  seorang gadis remaja yang terikat oleh suatu peraturan untuk menjadi sebuah hiburan dalam suatu permainan yang mempertaruhkan nyawa. Ide cerita yang unik dan alur cerita yang sulit ditebak menjadikan novel dan film ini dicari dan dinanti-nanti oleh para penggemar karya fiksi, tidak heran bila film perdananya diprediksi mendapatkan banyak piala Oscar .
         Coba kita bayangkan jika kita memerankan sosok Katniss Everdeen dalam cerita tersebut, terikat oleh suatu peraturan yang tidak pernah kita sepakati, tapi harus dipatuhi. Sampai akhirnya kita menemukan keberanian untuk meluluhlantahkan peraturan itu dan menertawakannya dengan puas. Tapi kehidupan memang bukan film, walaupun film kadang diangkat dari kehidupan.
          Kadang kita hanya mencoba bersabar untuk menjalankan sesuatu yang harus kita jalani, sampai-sampai orang yang sudah tidak sabar itu ber-quotation “Sabar juga ada batasnya”. Aku tidak habis pikir masih bisakah kita sebut sabar kalau ada batasnya, mungkin lebih tepat kalau kita tambahkan sebuah kata di belakangnya, sabar temporer.
          …’cos, Talk is cheap. Kenyataannya aku masih belum mempunyai keberanian untuk ‘Smash the Line’ beberapa mozaik kehidupan yang ingin aku teriaki. Aku masih terbelenggu oleh aturan yang tidak pernah aku tandatangani. Tapi aku juga tidak tinggal diam, aku sudah lebih dulu mengambil tindakan. Misi ini harus berhasil, tidak peduli seberapa lama prosesnya dan berapa sulit pendakiannya. Karena aku bukan orang  yang mempunyai hati yang besar untuk bersabar, tapi aku mempunyai sekuku keberanian untuk ‘Smah the Line’. Aku hanya perlu sedikit usaha ekstra (Lho? Hahaha) untuk mengubah sekuku itu menjadi sekepal dan pass! akan aku smash tepat di garis akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar