Pernah membaca novel atau
menonton film “The Hunger Games” ? Sebuah karya fiksi yang menceritakan
tentang seorang gadis remaja yang
terikat oleh suatu peraturan untuk menjadi sebuah hiburan dalam suatu permainan
yang mempertaruhkan nyawa. Ide cerita yang unik dan alur cerita yang sulit
ditebak menjadikan novel dan film ini dicari dan dinanti-nanti oleh para
penggemar karya fiksi, tidak heran bila film perdananya diprediksi mendapatkan
banyak piala Oscar .
Coba kita bayangkan jika kita
memerankan sosok Katniss Everdeen dalam cerita tersebut, terikat oleh suatu
peraturan yang tidak pernah kita sepakati, tapi harus dipatuhi. Sampai akhirnya
kita menemukan keberanian untuk meluluhlantahkan peraturan itu dan
menertawakannya dengan puas. Tapi kehidupan memang bukan film, walaupun film
kadang diangkat dari kehidupan.
Kadang kita hanya mencoba
bersabar untuk menjalankan sesuatu yang harus kita jalani, sampai-sampai orang
yang sudah tidak sabar itu ber-quotation “Sabar juga ada batasnya”. Aku tidak
habis pikir masih bisakah kita sebut sabar kalau ada batasnya, mungkin lebih
tepat kalau kita tambahkan sebuah kata di belakangnya, sabar temporer.
…’cos, Talk is cheap.
Kenyataannya aku masih belum mempunyai keberanian untuk ‘Smash the Line’ beberapa
mozaik kehidupan yang ingin aku teriaki. Aku masih terbelenggu oleh aturan yang
tidak pernah aku tandatangani. Tapi aku juga tidak tinggal diam, aku sudah
lebih dulu mengambil tindakan. Misi ini harus berhasil, tidak peduli seberapa
lama prosesnya dan berapa sulit pendakiannya. Karena aku bukan orang yang mempunyai hati yang besar untuk bersabar,
tapi aku mempunyai sekuku keberanian untuk ‘Smah the Line’. Aku hanya perlu
sedikit usaha ekstra (Lho? Hahaha) untuk mengubah sekuku itu menjadi sekepal
dan pass! akan aku smash tepat di garis akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar